Tak selantang langit gagah menantang dunia,
hanya bintang kejora yang berani keluar di malam sepi.
Mengintip dunia dari pelupuk mata yang sayu,
Mana bisa jelas!!
Berbisik pada kuping kuping tuli,
Mana bisa dengar!!
Menangis di bawah badai hujan yang kelam,
Siapa yang tau?
Percuma!!!
Air mata hanya akan hanyut dan berhenti sampai ke selokan.
Tak berkutik saat angin menusuk mengikat raga
yang ringkih di usia ranum sebagai pemudi.
Hanya Pecundang yang berani bersuara di balik
selimut tebal mamaku itu,
menyuarakan hanya dalam kebisingan dunia.
Percuma!!!
Mereka tuli akan suara nafasmu, yang begitu ringan tak berbobot.
Hanya merasa iba tapi lisan terpasung bisu.
Kau tau? kau bisa jadi dammar!!!
Setidaknya lentera bagi mereka yang haus akan cahaya,
Liahatlah begitu banyak daun yang rontok
tersambar angin sore itu,
tamparan angin sore itu semakin kencang,
belum juga mampu menyadarkanmu.
hanya bintang kejora yang berani keluar di malam sepi.
Mengintip dunia dari pelupuk mata yang sayu,
Mana bisa jelas!!
Berbisik pada kuping kuping tuli,
Mana bisa dengar!!
Menangis di bawah badai hujan yang kelam,
Siapa yang tau?
Percuma!!!
Air mata hanya akan hanyut dan berhenti sampai ke selokan.
Tak berkutik saat angin menusuk mengikat raga
yang ringkih di usia ranum sebagai pemudi.
Hanya Pecundang yang berani bersuara di balik
selimut tebal mamaku itu,
menyuarakan hanya dalam kebisingan dunia.
Percuma!!!
Mereka tuli akan suara nafasmu, yang begitu ringan tak berbobot.
Hanya merasa iba tapi lisan terpasung bisu.
Kau tau? kau bisa jadi dammar!!!
Setidaknya lentera bagi mereka yang haus akan cahaya,
Liahatlah begitu banyak daun yang rontok
tersambar angin sore itu,
tamparan angin sore itu semakin kencang,
belum juga mampu menyadarkanmu.
Sepertinya malas dan rasa tidak percaya berhasil memasung jiwamu,
menguncimu dalam gelapnya ruang kosong berpetak penuh angan angan.
Mungkin ku hanya mampu bergumam dalam hati,
tak bersuara walau sebenarnya mampu!!!
menguncimu dalam gelapnya ruang kosong berpetak penuh angan angan.
Mungkin ku hanya mampu bergumam dalam hati,
tak bersuara walau sebenarnya mampu!!!
Akan kah jadi sia-sia-Kau memberiku bibir yang begitu indah
Mengeluarkan suara yang begitu halus
Jika hanya jadi pelengkap indahnya cipta-Mu
Mengapa tak kau sumbingkan saja bibir ini
Mengeluarkan suara yang begitu halus
Jika hanya jadi pelengkap indahnya cipta-Mu
Mengapa tak kau sumbingkan saja bibir ini




